jelaskan persyaratan kebersihan peralatan roti
Bersihkanwastafel dan keran berbahan stainless steel di dapur menggunakan semprotan khusus untuk membersihkan stainless steel yang mampu melindungi logam namun tetap efektif menghilangkan noda membandel. Ingat, sebelum menggunakan produk apa pun, tes terlebih dulu di bagian kecil. 3. Cara membersihkan meja dapur.
JelaskanPersyaratan Kebersihan Peralatan Roti. Tergambarkan bahwa aspek sanitasi peralatan pengoalahan roti di pabrik roti paten bakery sangat memenuhi syarat (86,0%) untuk melakukan pengolahan serta memproduksi roti. Dapur yang bersih dan terawatt 6.
Jelaskanpersyaratan kebersihan peralatan roti. SSOP adalah Sanitation Standard Operating Procedure SSOP adalah prosdur tertulis yang harus digunakan oleh pemroses pangan untuk memenuhi kondisi dan praktek sanitasi. Hygiene tenaga penjamah makanan dengan tujuan untuk mewujudkan.
Site De Rencontre Marocain Pour Mariage. Pemeliharaan dan perawatan gedung gedung tidak hanya terletak sreg komponen arsitektural dan structural, sekadar puas preservasi peralatan kantor maupun perabot yang biasa dipakai untuk menunjang pekerjaan. Dengan pemeliharaan yang rutin sepeti menjaga kebersihan dan membeningkan baik sebelum digunkan ataupun sehabis menjadi situasi nan utama seyogiannya mileu medan bekerja selalu bersih. Pemeliharaan Kebersihan Perabot Dan Peralatan Kantor Proteksi yang dilakukan antara lain a Sebelum pegangan dimulai, siapkan peralatan kerja yang diperlukan selengkapnya, yaitu kain majun, sampo karpet, furniture polish, freshphone, multipurpose cleoner, metol polish, baby oil, dan otosol b Furnitur bidang datar, geta, lemari, dan sebagainya harus dibersihkan setiap hari cak bagi menjaga biar hajat tidak negatif furnitur. c Bersihkan semua kotoran atau sampah yang berada di meja sebelum pencahanan pengelapan dilakukan. Periksa laci meja dan bersihkan kiranya bebas dari debu. d Apabila furnitur terserah yang rusak, segera perbaiki. Takdirnya maaf, paku lagi. Kalau kerusakannya parah, segera ganti. e Apabila pewarna pelitur furnitur mutakadim mengelupas, segera cat atau pelitur pula lakukan mencegah rayap dan sebagainya yang akan destruktif furnitur. f Singkirkan semua asbak, bersihkan sampah atau puntung rokok, lewat masukan ke n domestik kantong plastik sampah. Letakkan pun asbak puas posisi awal n domestik keadaan steril. g Bersihkan perangkat komputer dengan lap ceria. Campurkan air dengan multipurpose cleaner secukupnya, lalu gunakan spon bagi mengoleskannya ke meres yang kotor, terutama nan terkena bercak. Kemudian, keringkan pula. Harus lever-lever kerumahtanggaan menggunakan air jebah. Bersihkan sofa atau jok cemping secara periodik bulanan dengan mempergunakan shompoo mochine. Gunakan sampo khusus sofa atau deterjen. h Bersihkan semua permukaan tiang furnitur dengan saksama hingga pada cela-cela kayu agar bebas debu dan mengilap. Gunakan furniture polish ataupun nan setara bagi kayu, logam, atau stainless steel dengan metol polish ataupun yang setara. i Bersihkan kaki kursi dengan teliti. Apabila takhta berasal logam stoinless steel, gunakan lap sangar ditambah metdl polish maupun yang setara. j Apabila metal bercat, gunakan lap basah dan lap kersang lagi. Kemudian apabila kursi dari kayu, bersihkan dengan furniture polish. k Bersihkan filling cabinet. Bersihkan episode atasnya sesering bisa jadi karena umumnya banyakterdapat debu. Gunakan lap sekelumit basah. l Bersihkan debu plong kabinet dengan menggunakan lap segumpal basah, mulai bagian atas tinggal dindingnya. m Semprotkan pengharum ruangan. Proteksi Perputaran Sarana Urut-urutan Keluar Dan Koridor Sarana jalan keluar egress harus dilengkapi dengan tanda exit dan tidak boleh terhalang serta memenuhi persyaratan sesuai dengan SNI. Alasan diperlukannya rute atau jalan evakuasi a Rute evakuasi didesain intern setiap bangunan multilevel kerjakan bekerja andai alat evakuasi yang cepat ke level dasar. b Sejumlah panjang dibuat di luar bangunan, sementara yang lainnya berpunya di dalam gedung. c Interior ruang tahapan n kepunyaan pintu idiosinkratis dan diberi sirkulasi udara substansial yang kontributif menghalau asap ikut ke internal ruangan. Hal-peristiwa yang harus diperhatikan untuk jalan keluar exits a Dinding beton bukan bertulang tidak diperbolehkan untuk dinding jalan keluar. b Semua gerbang jalan keluar harus struktural untuk menghindarkan rontok dari rangkanya. c Beling tidak boleh dipasang pada distrik hampir jalan keluar. d Peralatan ringan yang tergantung tak boleh diletakkan lega kronologi keluar. e Ornamen yang elusif tidak boleh diletakkan di lobijalan keluar. f Jika menggunakan salutan marmer, harus diikat kencang lega molekul struktural maupun ditanam di dinding. Pemeliharaan yang dilakukan terhadap ki alat jalan keluar dan koridor adalah a Sebelum pekerjaan dimulai, siapkan peralatan kerja seutuhnya, yaitu ember, karet majun, tapas, sfrck mop, dan floor cleoner. b Bersihkan sarang laba-laba yang terletak sreg plafon koridor dengan mempergunakan rakbol. c Bersihkan kayu sreg plafon selasar. Vocuum terlampau dengan stick head brush,lalu lap kering memakaifurniture polish atau yang sederajat. d Bersihkan dinding selasar dengan lap kering, lalu lap separuh basah. e Bersihkan dinding tiang alias woll poper menggunakan lap kering, sedangkan bagi latar kayu pergunakan/urniture polish maupun yang setolok. f Bersihkan dinding lift dengan lap kering, sesekali dengan minyak. Bersihkan pun lobi, lantai, pintu, terutama piringan hitam aluminium nan terletak pada arah bagian pangkal patera pintu kemudi angkat karena banyak terdapat kotoran setiap saat. g Bersihkan dapur pantry, yakni pel lantai keramik, dinding, wastafel, peti sampah, lemari atau rak terutama bagian atas, daun bab asing dalam, exhoust grill, tanur air, dan kabinet di bawah wastafel. h Sapu lantai balai penghadapan, lalu pel dengan air salih campur cairan floor cleoner mempergunakan stiek mop. i Bersihkan perlengkapan alat pemadam kebakaran seperti fire alorm, fire hydrant, dan pemadam api ringan fire extinguisher. j Bersihkan AC grill,pigura profil, tutup neon, dan asbak torak.
Dibandingkan dengan membuat kue, membuat roti terbilang lebih sulit dan ribet. Ya, selain teknik membuatnya yang harus kamu pelajari, alat yang digunakan pun harus lengkap karena kurang satu alat saja bisa memengaruhi hasil dari roti yang kamu buat. Nah, bagi kamu yang mau belajar membuat roti, berikut rekomendasi 15 alat pembuat roti yang wajib kamu miliki. Apa saja? Sebelum membuat roti, kenalan dulu dengan jenis roti Jika dilihat dari bentuk, warna, dan teksturnya, ada dua macam roti yaitu brown bread dan white bread. Brown bread dibuat menggunakan tepung berserat tinggi seperti whole wheat, dan jika dilihat sekilas warnanya seakan lebih cokelat. Warna ini secara alami didapatkan dari bagiannya yang memang tinggi serat. Sedangkan white bread dibuat dari tepung terigu berwarna putih, dan kandungan seratnya tidak setinggi brown bread. Tertarik ingin membuat salah satunya? Ini alat pembuat roti yang akan kamu butuhkan di dapur. Langkah membuat roti anti gagal Siapa yang tak suka roti? Tampaknya hampir semua orang menyukai makanan satu ini. Saking sukanya, biasanya banyak orang yang tergoda untuk membuatnya sendiri di rumah. Namun sayangnya, tak jarang dari mereka yang justru gagal dalam percobaan pertama. Ya, membuat roti memang sulit karena kamu harus mempelajari teknik dasarnya terlebih dahulu. Nah, supaya bisa berhasil membuat roti di rumah, berikut tips antigagal membuat roti yang empuk dan lembut. Pilih bahan yang berkualitas Satu hal yang perlu kamu ketahui sebelum membuat roti adalah pemilihan bahan yang berkualitas. Ya, bahan-bahan yang digunakan untuk membuat roti harus dalam keadaan fresh, terutama dalam memilih tepung terigu, ragi, dan telur yang menjadi bahan utama dari pembuatan roti. Untuk tepung terigu, pilihlah tepung terigu yang berprotein tinggi karena menghasilkan gluten yang banyak sehingga tekstur rotinya pun akan mengembang dan lembut. Kamu juga bisa mencampur tepung berprotein tinggi dengan tepung berprotein sedang, karena hal ini akan membuat roti menjadi lebih empuk. Meski begitu, perbandingan tepung berprotein tinggi harus lebih banyak daripada tepung berprotein rendah. Yang terpenting, jangan gunakan tepung berprotein rendah karena dapat merusak tekstur akhir roti. Sementara itu, pemilihan ragi juga harus diperhatikan. Ragi sendiri berfungsi untuk membuat adonan roti lebih mengembang dengan sempurna. Nah, ada banyak macam jenis ragi yang dijual di pasaran, namun biasanya ragi instan menjadi pilihan banyak orang karena dinilai lebih praktis dan kualitasnya juga tetap bagus. Sedangkan untuk telur, jangan pernah gunakan telur dalam kondisi dingin. Karena telur yang dingin dapat membuat adonan roti tidak mengembang. Kalau kamu menyimpan telur di dalam kulkas, sebaiknya keluarkan telur dari dalam kulkas dan biarkan telur berada di dalam suhu ruang semalaman, baru besoknya kamu bisa menggunakan telur tersebut untuk membuat roti, Selain ketiga bahan utama tersebut, kamu juga harus memerhatikan bahan pembuat roti lainnya seperti gula pasir, lemak, dan pelembut serta pengembang roti. Takar semua bahan dengan tepat supaya kamu dapat menghasilkan tekstur roti yang empuk dan lembut. Perhatikan teknik proofing adonan roti Selanjutnya, jangan lupakan teknik proofing. Teknik proofing atau teknik fermentasi dalam pembuatan roti juga sangat penting karena teknik satu ini dapat menentukan hasil akhir dari roti yang kamu panggang. Fermentasi pada pembuatan roti dilakukan ketika adonan sudah elastis dan kalis. Saat di-proofing dalam proof box, adonan roti harus berada dalam kondisi tertutup di suhu ruangan. Hal ini bertujuan agar adonan roti dapat mengembang dengan sempurna. Perlu kamu ketahui kalau proses proofing tidak bisa dipatokkan oleh waktu sehingga kamu harus benar-benar memerhatikannya. Jangan mengisi roti dengan isian yang berlebihan Hal lain yang harus kamu perhatikan adalah jangan mengisi adonan roti dengan isian yang berlebihan. Jangan biarkan adonan roti berair atau berminyak karena dapat membuat roti bantat. Isian roti tidak boleh terlalu cair atau pun terlalu keras. Setelah diisi, roti harus kembali difermentasi supaya mengembang sempurna. Suhu dan lamanya pengovenan juga turut memengaruhi hasil roti Pengovenan juga menjadi bagian penting dalam proses pembuatan roti. Supaya roti mengembang sempurna, jangan terlalu lama memanggang roti di dalam oven karena tekstur roti bisa menjadi kering dan keras. Lamanya pengovenan rupanya juga berkaitan dengan ukuran roti. Semakin kecil ukuran roti, maka semakin sebentar pengovenannya. Sebaliknya, semakin besar ukuran roti, maka semakin lama pengovenannya. Oleh sebab itu, pastikan kalau suhu dan waktu pengovenan tepat, sesuai dengan anjuran resep. Setelah matang, roti harus didinginkan terlebih dahulu Roti yang sudah dioven ternyata juga tak boleh langsung kamu simpan di dalam wadah karena, roti harus dibiarkan di atas loyang terlebih dahulu sampai uap panasnya keluar. Setelah roti dingin, barulah kamu bisa menempatkannya di dalam wadah kedap udara supaya roti tidak kering dan tetap lembut. Dengan penyimpanan yang tepat, roti bisa bertahan lebih lama, yakni lebih dari dua hari di dalam suhu ruangan. Sedangkan, roti yang disimpan di dalam freezer bisa bertahan selama sebulan, lho. Rekomendasi Alat untuk Membuat Roti Agar roti buatanmu berhasil dengan sempurna, yuk siapkan alat-alat di bawah ini! 1. Timbangan digital Timbangan digital dapat menimbang bahan-bahan dalam jumlah kecil sekali pun. Foto Shutterstock Alat pertama pembuat roti yang harus kamu punya adalah timbangan digital. Sebenarnya, kamu juga bisa menggunakan timbangan biasa, namun pengukuran bahan yang lebih akurat akan kamu dapatkan kalau menggunakan timbangan digital. Ya, timbangan digital memang dinilai memiliki akurasi tinggi karena dapat menimbang bahan makanan dalam jumlah kecil. Untuk itu, pilihlah timbangan dengan ketelitian hingga 0,1 gram sehingga kamu bisa mendapatkan keakuratan pengukuran saat menimbang bahan-bahan pembuat roti. 2. Gelas dan sendok ukur Kedua alat ini akan membantu proses pembuatan roti. Foto Shutterstock Meski sudah ada timbangan digital, kamu tetap diharuskan memiliki gelas dan sendok ukur untuk membuat roti. Gelas ukur sendiri berguna untuk mengukur bahan liquid seperti air dan susu. Sedangkan, sendok ukur berfungsi untuk mengukur bahan makanan dalam takaran sendok teh atau sendok makan. Biasanya, sendok ukur terdiri dari beberapa takaran yang bisa kamu pilih, mulai dari takaran 1/4 sdt sendok teh, 1/2 sdt, 1 sdt, 1/2 sdm sendok makan hingga 1 sdm. Sendok ukur bisa kamu gunakan untuk mengukur garam, merica, baking powder, dan bread improver. 3. Mangkuk dengan beberapa ukuran Mangkuk ini digunakan untuk menyimpan bahan makanan dan adonan. Foto Shutterstock Dalam membuat roti, kamu juga membutuhkan beberapa mangkuk dalam berbagai ukuran. Mangkuk ini digunakan untuk menyimpan bahan makanan dan adonan. Sebaiknya, gunakanlah mangkuk berbahan stainless steel atau mangkuk kaca sehingga adonan roti pun tak akan mudah menempel ke mangkuk saat sedang diuleni. Meski simpel, mangkuk merupakan alat penting yang harus ada untuk membuat roti. 4. Mixer Mixer digunakan untuk mengaduk semua bahan roti supaya tercampur rata. Foto Shutterstock Mixer tidak hanya berguna untuk membuat kue, tapi juga alat yang wajib ada untuk membuat roti. Alat satu ini tentu menjadi alat esensial yang wajib kamu miliki. Baik stand mixer atau hand mixer, keduanya punya fungsi yang sama sehingga kamu bisa memilih salah satunya saja. Mixer digunakan untuk mengaduk semua bahan roti supaya tercampur rata. Adanya tingkat kecepatan pada mixer akan memudahkan serta mempercepat proses pengadukan semua bahan roti. 5. Meja kerja Meja kerja dibutuhkan untuk membuat atau membentuk roti. Foto Shutterstock Meja kerja dibutuhkan untuk mempersiapkan semua bahan-bahan pembuat roti serta membuat atau membentuk roti. Meja kerja yang dimaksud di sini adalah meja kerja berbahan stainless steel yang mirip seperti meja kerja yang ada di hot kitchen hotel atau pun restoran. Namun, kalau bujet yang kamu miliki terbatas kamu bisa mengakalinya dengan menggunakan keramik persegi berukuran besar yang dapat kamu letakkan di atas meja. Pilihlah keramik yang memiliki permukaan datar dengan tekstur licin sehingga kamu dapat menguleni adonan roti dengan mudah. Pastikan keramik selalu dibersihkan, baik sebelum dan sesudah pemakaian. 6. Rolling pin Rolling pin digunakan untuk menggilas atau memipihkan adonan roti. Foto Shutterstock Alat wajib berikutnya untuk membuat roti adalah rolling pin. Rolling pin digunakan untuk menggilas atau memipihkan adonan roti. Walau hanya alat penipis adonan, namun rolling pin punya peranan penting dalam membuat bentuk roti. Dengan alat satu ini roti yang kamu hasilkan akan bertekstur lebih halus dan lembut. 7. Scrapper dough Scrapper dough digunakan untuk memotong adonan roti. Foto Shutterstock Supaya menghasilkan potongan adonan roti yang rata dan sempurna, kamu membutuhkan scrapper dough. Alat satu ini umumnya terbuat dari plastik atau stainless steel dengan bentuk seperti trapesium. Meski pisau juga berfungsi sebagai alat pemotong, namun jangan sekali-kali gunakan pisau untuk memotong adonan roti karena hasil potongannya tak akan sebagus menggunakan scrapper dough. 8. Piping bag Piping bag, salah satu alat yang digunakan untuk membuat roti Foto Shutterstock Untuk mengisi isian atau filling roti saat membuat roti kamu dapat menggunakan piping bag. Plastik berbentuk segitiga ini memang berfungsi sebagai wadah untuk menampung adonan filling yang bertekstur kental seperti selai atau krim. Cara menggunakannya, isi piping bag dengan isian roti, lalu ikat bagian atasnya. Kemudian, gunting sedikit bagian ujungnya dan tekan ujung piping bag ke dalam adonan roti yang sudah mengembang. 9. Loyang roti Loyang roti dan loyang kue memiliki perbedaan yang cukup mencolok. Foto Shutterstock Ketika akan membuat roti, kamu akan membutuhkan loyang roti. Loyang yang digunakan untuk memanggang roti sebenarnya tak jauh berbeda dengan loyang untuk memanggang kue kering. Namun biasanya bagian sisinya lebih tinggi dan ukuran panjangnya lebih lebar daripada loyang kue kering. 10. Proof box Proof box adalah tempat peragian atau fermentasi mengistirahatkan adonan.Foto Shutterstock Untuk menghasilkan adonan roti yang mengembang sempurna, kamu juga wajib memiliki proof box saat akan membuat roti. Proof box adalah tempat peragian atau fermentasi mengistirahatkan adonan. Adonan roti yang diletakkan di proof box dapat mengembang lebih maksimal dibandingkan hanya didiamkan di dalam mangkuk sambil ditutup kain lembap. Suhu panas dan lembap pada alat proof box akan mencegah adonan berkerak tebal. Selain itu, proof box juga dapat membuat adonan roti lebih lembut dan kenyal. 11. Oven Pastikan oven memiliki sistem perapian yang baik dengan suhu panas yang merata. Foto Shutterstock Alat terakhir yang juga harus kamu punya untuk membuat orti adalah oven. Oven digunakan untuk memanggang adonan roti sehingga menghasilkan roti yang lembut. Pastikan oven memiliki sistem perapian yang baik dengan suhu panas yang merata dan menyebar. Setiap oven memiliki sifat dan suhu yang berbeda. Suhu yang diperlukan untuk memanggang roti manis pada umumnya 180 - 200 derajat Celcius dengan durasi waktu memanggang selama 12 sampai 15 menit. 12. Quick-read thermometer Alat yang Dibutuhkan untuk Membuat Roti Foto King Arthur Bread Saat membuat roti dengan ragi, sangat penting memastikan bahwa air yang kamu tambahkan ke adonan atau gunakan memiliki suhu yang tepat. Jika terlalu dingin, ragi tidak akan mengembang. Jika terlalu panas dan ragi akan mati. Berhentilah menebak dan investasikan dalam termometer baca cepat atau quick-read thermometer. Pengukur suhu ini akan memberi tahumu dalam beberapa detik jika air berada pada suhu yang tepat—idealnya sekitar 110ºF. 13. Mesin roti Alat yang Dibutuhkan untuk Membuat Roti Foto 123rf Kamu dapat memotong sebagian pekerjaan pembuatan roti dengan mesin roti yang bagus. Terutama untuk kamu yang masih pemula dalam pembuatan roti. Pembuat roti dapat membantumu mengaduk adonan, menguleni, bahkan memanggang roti. 14. Kuas kue Alat yang Dibutuhkan untuk Membuat Roti Foto 123rf Oleskan telur dan glasir di atas roti favoritmu, seperti roti lemon blueberry, dengan alat kuas kue silikon atau setidaknya yang berkualitas. Kamu juga bisa membeli berbagai jenis kuas dengan berbagai ukuran atau bahan. 15. Kotak roti Alat yang Dibutuhkan untuk Membuat Roti Foto 123rf Kotak roti sangat berguna untuk berbagai jenis roti tentunya! Jaga agar roti buatan kamu lebih segar lebih lama dengan menyimpannya di kotak roti meja. Ada banyak model kotak roti yang memiliki desain vintage dan juga minimalis cukup besar untuk menyimpan roti utuh, ditambah beberapa roti ekstra Jadi, alat pembuat roti apa saja yang sudah kamu punya? Sudah siap untuk menghasilkan roti buatanmu sendiri? Fitri
Maintaining a high standard of cleanliness in restaurants is key to ensuring food safety and preventing food-borne illnesses. Food businesses in Canada are required to follow federal and provincial food safety laws, which include operating a safe and clean establishment. A clean restaurant will also satisfy customers and keep them coming back which means growing revenue and owners and managers can maintain a clean and hygienic restaurant by following a detailed restaurant cleaning checklist. A restaurant deep cleaning checklist should include a kitchen cleaning checklist back-of-house cleaning as well as a dining room cleaning checklist front-of-house cleaning. Use the following restaurant cleaning schedule to ensure a clean and compliant restaurant. Restaurant Kitchen Cleaning Checklist The kitchen of a restaurant is where the greatest food safety risks occur, so following a kitchen cleaning schedule is essential for food safety. Keeping the kitchen clean in a restaurant is not only necessary for preventing food contamination and food-borne illnesses, it’s the law. Food businesses can be inspected by local Health Inspectors at any time. Food businesses found not in compliance with food safety laws, such as not maintaining the cleaning and sanitizing of the kitchen, can face fines or even closure. Use the following checklist as a guide for what should be cleaned daily, weekly and monthly in the kitchen. As a general rule, anything that has direct contact with food must be cleaned and sanitized regularly. Items that have not had direct contact must be cleaned but not necessarily sanitized. Remember the following terms when using the checklist Cleaning removes physical dirt, soil, chemical residues and allergens from equipment, utensils and work surfaces Manual cleaning is cleaning that involves using a sink or bucket with detergent and water Sanitizing removes harmful pathogens from food contact surfaces. Sanitizing is performed after cleaning Daily Surfaces clean and sanitize walls where food has splattered clean and sanitize surfaces in food preparation areas clean and sanitize food preparation sinks sweep and mop the floors sweep walk-in refrigerators sweep storage areas clean and sanitize inside and outside of garbage cans if they are used heavily or used for high-risk foods Equipment manually clean cooking surfaces such as grills, ranges and fryers be sure to clean underneath change the foil lining on top of grills and ranges manually clean equipment beverage machines, coffee makers, espresso machines, microwaves, toasters, etc. manually clean beverage dispenser heads and tips of soda dispenser guns clean and sanitize utensils, flatware and glassware Other items wash rags, towels, aprons and uniforms in washing machine refill soap dispensers replace empty paper towel rolls dispose of recycling dispose of indoor garbage Weekly Surfaces manually clean lime from the sinks and faucets clean and sanitize walk-in refrigerators and freezers manually clean floor drains with drain cleaner clean and sanitize inside and outside of garbage cans if not done daily Equipment manually clean ovens be sure to clean the walls, door and racks manually clean the deep fryer boil it out Other items manually clean floor mats empty outdoor garbage cans at least twice per week Monthly Surfaces manually clean walls and the ceiling manually clean behind the hot line manually clean vent hoods this can be done every couple of months Equipment clean and sanitize the coffee machine and expresso machine empty, clean and sanitize the ice machine every 6 months clean and sanitize the freezer manually clean refrigerator coils empty grease traps Other items Replace pest traps Front-of-house Cleaning Checklist It is important that the front-of-house is clean in order to provide a safe and healthy dining experience for customers. When customers come to a restaurant to eat, they expect to dine in an environment that is tidy, clean and inviting. The experience of dining in a food business that is unclean is enough to turn away customers and hurt a business’s bottom line. This is why using a cleaning checklist for a restaurant dining room and other front-of-house areas is so the following checklist as a guide for what should be cleaned daily, weekly and monthly in the front-of-house. Daily Surfaces manually clean walls as necessary manually clean counters vacuum carpets sweep and mop floors clean and sanitize door handles and railings clean and sanitize access buttons / elevator buttons Furniture clean and sanitize dining tables manually clean seats and benches Restrooms clean and sanitize restroom surfaces disinfect toilets manually clean restroom sinks empty out feminine hygiene containers / garbages dispose of bathroom garbage sweep and mop restroom floors clean and sanitize door handles and railings Other items clean and sanitize condiments / salt and pepper shakers wash cloth napkins, tablecloths, and aprons in washing machine empty garbage cans clean and sanitize garbage cans clean and sanitize credit card machines clean and sanitize menus Weekly Surfaces manually clean the light fixtures manually clean glass windows and doors Monthly Surfaces dust items on walls art or decorations manually clean all the walls Running a food business is a big endeavour, with many important tasks to do and regulations to follow. Having a clean and safe business is the top priority. Breaking down the cleaning tasks into daily, weekly and monthly lists makes them easy to implement and keep on top of. By using the restaurant cleaning checklist for both the kitchen and front-of-house, restaurant owners and managers can ensure they are running a hygienic and food safety-compliant and print off the CIFS Restaurant Cleaning Checklist for an even easier way to implement their restaurant cleaning schedule.
BAHAGIAN PEMBANGUNAN KURIKULUM KEMENTERIAN PENDIDIKAN MALAYSIA ARAS 8, BLOK E9, KOMPLEKS KERAJAAN PARCEL E, PUSAT PENTADBIRAN KERAJAAN PERSEKUTUAN 62604 PUTRAJAYA. KERTAS PENERANGANKOD DAN NAMA HT-013-22011 PEMBUATAN ROTIPROGRAMTAHAP 2NO. DAN TAJUK UNIT HT-013-22011- C01 AMALAN KESELAMATAN,KESIHATANKOMPETENSI DAN KEBERSIHANNO. DAN PENYATAAN 1 1. MENGENAL PASTI KEPERLUAN AMALANAKTIVITI KERJA KESELAMATAN KESIHATAN DAN 2. 2. PERANCANGAN KESELAMATAN KESIHATAN DAN AKTIVITI-AKTIVITI AMALAN KEBERSIHAN 3. 3. MELAKSANAKAN AMALAN-AMALAN KESELAMATAN KESIHATAN DAN KEBERSIHAN 4. 4. MENILAI KEPATUHAN AMALAN KESELAMATAN KESIHATAN DAN KEBERSIHAN 5. LAPORAN AKTIVITI AMALAN KESELAMATAN KESIHATAN DAN KEBERSIHAN HT-013-22011/C01/ P 3 / 3 m/s 1 drp 28TAJUK AMALAN KEBERSIHAN, KESELAMATAN DAN KESIHATANTUJUAN * MENDAPATKAN PENGETAHUAN MENGENAI LAPORAN PEMERIKSAAN KESELAMATAN DAN MENGAMALKAN KEBERSIHAN DAN KESIHATANNO. KOD HT-013-22011/C01/ P 1 / 3 m/s 2 drp 28PENERANGAN1. PROSES LANGKAH MENGENAI KEBERSIHAN DAN SANITASIIni adalah peringkat di dalam operasi perniagaan untuk menghasilkan makanan perlu berfikir peringkat mana yang berkaitan dengan perniagaan anda dan samaada mengambil pendekatan yang generik atau khusus kepada makanan yang andahasilkan. Sebagai contoh, - pembelian / resit / mengumpulpembelian resitpenghantaranNO. KOD HT-013-22011/C01/ P 1 / 3 m/s 3 drp 28penyimpanani. Bahan- bahan keringii. Bahan-bahan basahNO. KOD HT-013-22011/C01/ P 1 / 3 m/s 4 drp 28 penyediaani. Bahan-bahan pembuatan rotitepung telur gula yisii. Alatan pembuatan rotiNO. KOD HT-013-22011/C01/ P 1 / 3 m/s 5 drp 28memasak Ketuhar pengukus kualipenyejukanpenyimpanan PembungkusanNO. KOD HT-013-22011/C01/ P 1 / 3 m/s 6 drp 28 o Titik Kawalan Kritikal CCP’s CCP’s adalah peringkat bahaya bagi makanan selamat untuk Had Kritikala. Had kritikal yang dinyatakan had keselamatan CCP’s membezakan diterima makanan yang selamat dari yang tidak boleh diterima makanan yang tidak selamat.b. Had kritikal biasanya nilai-nilai berangka berdasarkan dapatan saintifik. contoh Had kritikal bagi penyimpanan makanan di peti sejuk. 0-5 º C ini adalah amalan yang baik tetapi makanan yang disimpan pada suhu ini tidak kritikal 8 º C ini adalah had kritikal 10 º C ini telah melebihi had yang kritikal dan KOD HT-013-22011/C01/ P 1 / 3 m/s 7 drp PemantauanPemantauan perlu diwujudkan untuk memastikan bahaya boleh dikawal oleh CCP’ pemantauan itu mungkin melibatkan pemeriksaan suhu, pemeriksaan visual danrakaman Tindakan PembetulanTindakan pembetulan memperbetulkan apabila pemantauan CCP’s telah mengenal pastibahawa had kritikal telah atau mungkin akan melebihi. Tindakan ini sama ada perlumembuat makanan yang selamat atau menghalang kemasukannya ke dalam rantaimakanan. Sebagai contoh, suhu peti sejuk 10 º C. Tindakan pembetulan bolehmenyatakan kepada; remonitor dalam satu jam, menempatkan semula makanan yang lainpeti sejuk yang beroperasi pada atau di bawah 8 º C, hubungi Pengurus / pemilik, hubungijurutera peti Pengesahan a. Ini melibatkan mengambil gambaran keseluruhan sistem HACCP untuk memastikan ia berfungsi dengan berkesan. b. Ia memeriksa bahawa pemeriksaan telah dilakukan untuk mengawal bahaya. • Sebagai contoh, Pengurus mingguan akan memeriksa dan mengesahkan sampel makanan mengikut Dokumentasia. Sistem HACCP berasaskan mesti mempunyai dokumen-dokumen yang menunjukkania beroperasi dengan Ini biasanya akan menggabungkan carta HACCP, arahan kerja, yang ditulis prosedur /polisi, rekod latihan, rekod pemantauan, rekod pensampelan, invois, resit dan lain-lainNO. KOD HT-013-22011/C01/ P 1 / 3 m/s 8 drp Kajiana. Untuk memastikan HACCP bekerja dengan berkesan, adalah penting untuk mengkajisemula sistem keselamatan makanan secara Ini mungkin apabila terdapat perubahan menu, aduan, produk baru, premis baru ataulawatan daripada Pegawai Kesihatan Ia adalah amalan yang baik untuk mengkaji semula sistem ini sekurang-kurangnyasekali PEMERIKSAAN ALAT PEMADAM Langkah-langkah Pengajarani. Semak tarikh dicap pada label alat pemadam api. Biasanya, alat pemadam apimempunyai tarikh luput. Satu alat pemadam api di luar tarikh mungkin tidak berguna danmemerlukan KOD HT-013-22011/C01/ P 1 / 3 m/s 9 drp 28ii. Periksa hos untuk tanda-tanda perpecahan, retak atau lubang. Jika ada apa-apakerosakan, gantikan alat pemadam api atau di Baca tolok tekanan, amnya ditetapkan berhampiran muncung alat pemadam api, untukmemastikan mata jarum ke kawasan hijau di muka tolok. Jika jarum tidak di kawasanhijau, melupuskan alat pemadam api yang lama dan mendapatkan yang baru. Jika jarumitu masih hijau, tetapi alat pemadam api adalah selepas tarikh, masih menggantikan alatpemadam Gantikan alat pemadam api selepas digunakan. Biasanya dirumah menggunakan alatpemadam api yang baik untuk satu pelepasan sahaja, tidak kira betapa kecil alat pemadam api rumah-penggunaan yang boleh dicas semula, danpengisian oleh profesional yang berkelayakan. Baca label untuk menentukan Memeriksa pin keselamatan bagi tanda-tanda haus atau untuk melihat jika pinkeselamatan longgar atau hilang. Gantikan alat pemadam api jika pin keselamatan yanghilang, longgar atau rosak dalam apa jua Jika terdapat kemek pada tangki alat pemadam api itu tukarkan. Kerosakanmenunjukkan tempoh untuk menggantikan alat pemadam api..vii. Memeriksa muncung untuk retak atau longgar. Jika muncung mempunyai kerosakan,alat pemadam api perlu KOD HT-013-22011/C01/ P 1 / 3 m/s 10 drp 282. PEMERIKSAAN ALAT PEMADAM Langkah-langkah Pemeriksaan Alat Pemadam KebakaranBIL ITEM TINDAKAN1 Tarikh pada label alat pemadam Jika telah tarikh luput/tamat tempoh api perlu diganti yang baru2 Hos untuk tanda-tanda Jika ada kerosakan perlu diganti atauperpecahan, retak atau lubang diservis3 Baca tolok tekanan Jika jarum tidak di kawasan hijau, lupuskan alat pemadam api yang lama dan dapatkan yang baru4 Alat pemadam api yang telah Gantikan yang baharu, atau dicasdigunakan semula atau pengisian semula5 Pin keselamatan ada tanda-tanda Gantikan yang baharu haus, longgar atau hilang6 Kemek pada tangki alat pemadam Gantikan alat pemadam api yang api baharu7 Muncung retak atau longgar Ada kerosakan, alat pemadam api perlu KOD HT-013-22011/C01/ P 1 / 3 m/s 11 drp 28 tarikh pada label alat pemadam api2. Semak hos untuk tanda-tanda pecah,rosakatau lubang 3. Baca tolok jarum di kawasan hijau 4. Gantikan alat pemadam api yang baru setelah KOD HT-013-22011/C01/ P 1 / 3 m/s 12 drp 285. Periksa pin keselamatan alat pemadam haus,longgar atau hilang gantikan alatpemadam api yang Alat pemadam api yang kemek atau rosakhendaklah diganti baru. 7. Gantikan alat pemadam api yang baru jika muncung retak atau KOD HT-013-22011/C01/ P 1 / 3 m/s 13 drp 283. PEMATUHAN MENGENAI KEBERSIHAN DIRI DAN AMALAN PengenalanAmalan baik kebersihan adalah penting untuk penyediaan makanan, bukan sahaja dalamindustri tetapi dalam suasana dalam negeri juga, untuk mengelakkan penyakit dankematian. Kebersihan diri amat penting untuk mencegah keracunan dan tangan, mengekalkan kebersihan am dan menyedari bahaya pencemaran silangantara daging mentah dan masak adalah faktor yang paling penting untuk diingati ketikamenyediakan tangan Susunan makanan yang IndustriMajikan dan kakitangan mempunyai tanggungjawab perundangan dan moral untukmelindungi pengguna daripada jatuh sakit berikutan penggunaan produk dan peraturan-peraturan yang ditetapkan oleh badan-badan yang mengawalmesti dipatuhi dan majikan perlu memastikan semua staf menyedari dasar dan amalandengan menggunakan teknik-teknik latihan yang menyeluruh. Pekerja kemudiannyabertanggungjawab untuk tindakan mereka dan perlu mengikut dasar dan prosedur sarung tangan, topeng dan peralatan pertolongan cemas semua disediakan untukmengelakkan penyebaran penyakit dan mengelakkan keracunan, yang perlu digunakanapabila KOD HT-013-22011/C01/ P 1 / 3 m/s 14 drp Penyediaan Makanan TempatanSebagai majikan yang akan dididik dalam industri, tukang masak dalam suasanatempatan perlu sedar keperluan untuk memastikan permukaan bersih pada setiap peliharaan tidak dibenarkan beradadi tempat memasak dan ruang makan danperlu menyediakan tempat makan dan tandas berasingan . Penyediaan MakananDapur adalah tempat bakteria mudah dapur sangat penting setiapmasa. Permukaan perlu dibasuh menggunakan ejen yang sesuai dan tangan pekerjadibasuh dan kering selepas menggunakan tandas, merokok, makan, atau menyentuhjenis makanan yang berbeza, selepas menyentuh rambut, muka dan selepasmengosongkan Mandatori kebersihan diri di dapur. 1. Mencuci tangan adalah sangat penting apabila bekerja dengan makanan. Air yang mengalir, ejen pembersihan dan tuala yang berasingan hendaklah sentiasa tersediaNO. KOD HT-013-22011/C01/ P 1 / 3 m/s 15 drp 282. Tangan patut dicuci sekurang-kurangnya ketika sebelum dan selepas penyediaan makanan sebelum dan selepas menggunakan peralatan dapur selepas menggunakan tandas selepas bersin, batuk, meniup hidung, merokok, menyentuh rambut atau muka dan mengosongkan KOD HT-013-22011/C01/ P 1 / 3 m/s 16 drp 283. Jangan sekali-kali menggunakan makanan yang telah jatuh ke lantai walaupun lantai kelihatan bersih tapak kasut boleh membawa berjuta-juta bakteria yang Jangan memasak jika kurang sihat, mempunyai jangkitan yang dikenali atau mempunyai luka terbuka dan ditutup. kurang sihat jangkitan yang dikenali mempunyai luka terbuka dan ditutupNO. KOD HT-013-22011/C01/ P 1 / 3 m/s 17 drp 285. Penggunaan apron yang bersih dan boleh dibasuh apron yang bersih membantu untuk mengelakkan pencemaran silang bakteria dari pakaian barangan makanan dan Amalan baik membersih dan mengemas ketika memasak untuk mencegah bukan sahaja pencemaran barangan makanan tetapi untuk mengelakkan Bersih almari, peti sejuk dan lain-lain dengan kerap, menggunakan bahan pencuci yang sesuai. Permukaan perlu dilap sebelum dan selepas berkaitan dengan makananNO. KOD HT-013-22011/C01/ P 1 / 3 m/s 18 drp 288. Ketika masak daging jangan berkongsi permukaan atau peralatan yang digunakan untuk daging mentah atau ayam dengan mana-mana barangan lain sehingga telah dibersihkan dan Barang Kemas perlu dikeluarkan, terutamanya yang reka bentuk rumit sebagai tempat bakteria boleh berkumpul dan dipindahkan dengan mudah untuk makanan atau perkakas Luka hendaklah ditutup dengan plaster kalis air selepas dibersihkan, sebaik-baiknya warna biru, kerana tidak ada produk makanan semulajadi yang biru, jadi adalah yang paling mudah untuk melihat jika ia menjadi longgar dan jatuh daripada tempat lukaNO. KOD HT-013-22011/C01/ P 1 / 3 m/s 19 drp 2811. Periksa tarikh luput produk sebelum Jangan berkongsi peralatan makan dengan orang lain melainkan mencuci Contoh Senarai Semak Keselamatan Makanan RUJUK LAMPIRAN 14. FORMAT LAPORAN KEBERSIHAN, KESIHATAN DAN KESELAMATAN YANGTELAH PengenalanFormat laporan menerangkan perkara yang untuk diambil tindakan dandianalisis dan membuat laporan• ditulis dan mudah dibaca oleh penerima• jelas dan ringkas• mengikuti struktur logik, dengan jelas tajuk seksyen• mengandungi graf dan jadual untuk menggambarkan kandungan• dibuat mengikut format yang standardNO. KOD HT-013-22011/C01/ P 1 / 3 m/s 20 drp Contoh format laporan keselamatan, kesihatan dan kebersihan diriRUJUK LAMPIRAN 2 Kaedah laporan Keselamatan, Kesihatan dan Kebersihan diri Lisan• Ia adalah kaedah arahan percakapan terus kepada penerima• Ianya tidak ditulis di atas Senarai semak• Ia adalah satu laporan tugas yang terperinci.• Ia adalah satu bentuk atau dokumen yang digunakan untuk mengesan prestasi atauaktiviti-aktiviti produk.• Ia adalah satu laporan yang digunakan untuk merekod kecekapan atau ketidakcekapanindividu menghasilkan produk.• Ia terdiri daripada butir-butir seperti nama item, tarikh, nama individu, masa, tempat dannama penilai.• Termasuk senarai butiran kecekapan.• Borang ini perlu dikemukakan kepada orang yang bertanggungjawab selepas Ditulis• Ia adalah bentuk pengajaran yang telah disenaraikan dengan jadual pengajaran.• Ia adalah bentuk pengajaran yang telah disenaraikan dengan perkara atau aktiviti-aktivitiyang perlu dilakukan• Contoh Borang resipi Standard, memo, nota atau Contoh format laporan Keselamatan, Kesihatan dan Kebersihan Laporan ini digunakan untuk• Mengenal pasti item yang telah dilakukan untuk hari itu• Mengenal pasti jumlah pengeluaran dilakukan untuk hari itu.• Pemeriksaanstok mudah KOD HT-013-22011/C01/ P 1 / 3 m/s 21 drp 28• Untuk mengenal pasti tarikh pengeluaran• Untuk menghantar laporan kepada orang yang bertanggungjawab untuk diperiksa dandiluluskan• Setelah diluluskan, laporan pengeluaran perlu ditandatangani oleh orang yang buatlaporan.. LAMPIRAN 1 Senarai semak kebersihan makananTarikh ___________________________ Penilai______________________________Bahagian _________________________ KEBERSIHAN INDIVIDU YA TIDAK TINDAKANPekerja tidak mengalami symptom demam, cirit-birit, muntah, batuk dan penyakit kuningPekerja memakai uniform dan kasut yang bersihdan sesuaiMemakai penutup kepala dengan betulKuku pendek, tidak diwarnakan kuku dan bersihtermasuk pemakaian kuku palsuTidak memakai barangan kemasKesemua jenis kecederaan haruslah dibalutdengan kemas sebelum mengendalikan makananMakan, minum, mengunyah gula-gula getah danmerokok dibenarkan di tempat khasBarangan peribadi pekerja disimpan di ruang yangdisediakan dan jauh dari tempat penyediaanmakananPekerja memakai, mengguna dan menukar sarungtangan dengan betulTangan dicuci dengan betul, kerap dan pada masayang sesuaiSinki dalam keadaan bersih, kemas, tidakterhalang dan boleh digunakanSinki mestilah mempunyai sabun, tisu, dan airsuamPanduan mencuci tangan di tunjukanTempat rehat pekerja berfungsi dan KOD HT-013-22011/C01/ P 1 / 3 m/s 22 drp 28 PENERIMAAN YA TIDAK TINDAKANMakanan dan bekalan perlu diperiksa lori pembekal perlu direkodkan semasaketibaanMakanan yang rosak tidak diterima PENYIMPANANThermometer berfungsi dan berada di tempatpenyimpananThermometer perlu direkod pada awal dan akhirsetiap syif dan tindakan pembetulan perlu diambiljika perluSuhu peyimpanan sejuk adalah pada atau kurang5cSuhu penyimpanan sejuk beku adalah pada ataubawah 0 cSemua jenis makanan dan bekas makanandisimpan sekurang-kurangnya 6 inci daripermukaan lantaiSemua makanan yang belum dibuka dan dilabeldengan nama produk dan tarikh penerimaanSemua makanan yang sudah dibuka dilabeldengan nama produk dan tarikh digunakanSemua makanan dibuang sekiranya melebihitarikh luput atau selepas 7 hari digunakanKaedah “first in first out” digunakan dalampengurusan inventoriSemua makanan disimpan dalam bekas dandilindungi dari sebarang pencemaranSemua jenis makanan dan minuman dalam tintidak kemek atau bocorBahan kimia perlu dilabel dengan jelas dandisimpan jauh dari makanan dan bekalanmakananKawasan penyimpanan haruslah bersih PENYEDIAANSemua makanan disimpan atau disediakan ditempat yang berdekatan dengan sumberMakanan sejuk beku dicairkan di bawah nyahbekuatau di dalam air sejukSemasa penyediaan bahan-bahan disimpan jauhdaripada suhu yang bahaya dan makanandisediakan dalam kuantiti yang banyakNO. KOD HT-013-22011/C01/ P 1 / 3 m/s 23 drp 28Sentiasa mengamalkan prosedur yang telahditetapkanGunakan sarung tangan bagi makanan yang telahdisiap masakMakanan yang telah siap dimasak disimpandibawah suhu yang sesuaiMakanan disejukkan dibawah suhu 21 c dalammasa 2 jam dan diturunkan ke 5 c atau lebihrendah dalam masa lebih 4 jam menggunakankaedah yang sesuaiMakanan yang dipanaskan semula dalam suhu74 c dalam masa 2 jam adalah bahayaSuhu makanan yang dicairkan dimasak,disediakan, disejukkan dan dipanaskan perludipantau dan direkodkanTindakan perlu diambil apabila suhu makananberada pada paras yang bahayaMakanan perlu diuji mengikut prosedur yangsesuaiSemua perkakas makanan dibersihkan,dikeringkan dan disterilkan sebelum digunakan MENGHIDANGSuhu sejuk makanan pada atau bawah 5 cSuhu makanan panas perlu pada atau lebih 57 cSuhu makanan direkod dan tindakan pembetulanperlu dibuat jika perluMakanan dilindungi daripada pencemaranMakanan yang belum dihidang perlu dipanaskanatau disejukkan kembali sebelum dihidangkanAlat memanas makananhot holdingtidak bolehdigunakan untuk memanas makanan keranaberpotensi menjadi makanan yang beracunGunakan alat yang sesuai dan sarung tanganketika menghidang makananAlat pemanas dan penyejukhot&cold holdingunits mestilah dalam keadaan bersih dan selamatdigunakanNO. KOD HT-013-22011/C01/ P 1 / 3 m/s 24 drp 28 KEBERSIHAN, KEMUDAHAN SANITASI DAN PERKAKASMesin pencuci perkakas berfungsi dengan baikdan menggunakan cecair pencuci yangbersesuaianAir yang digunakan mestilah bersih dan bebasdaripada minyak dan sisa makananSuhu air yang bersesuaian untuk mencuciCecair pencuci perlu dicampur dengan betul danjalur uji sanitasi digunakan untuk mengujikepekatan cecairJalur uji sanitasi digunakan untuk merekod dantindakan pembetulan perlu diambil jika perluKain lap disimpan dalam cecair sanitasi jika tidakdigunakanPerkakas kecil disimpan, disanitasi dandikeringkanJadual mencuci perkakas disimpan, diguakan dandirekodSemua perkakasdalam keadaan bersihTermometer dalam keadaan bersih dan disanitasiselepas digunakanTermometer diuji sentiasa dan direkodPembuka tin dibersihkan dan disanitasi setiap kaliselepas digunakanLaci dan rak sentiasa bersihPemotong makanan dalam keadaan bersih dandisanitasiPenapis udara dan penyedut udara sentiasadalam keadaan bersihLampu perlu ditutup dengan pelindung lampuTong sampah hendaklah sentiasa ditutup dansentiasa dikosongkanKotak, bekas makanan, dan barangan kitar semualdialihkan dari dapurKawasan pemunggah barangan dan kawasanpembuangan sampah dalam keadaan bersihNO. KOD HT-013-22011/C01/ P 1 / 3 m/s 25 drp 28 KAWALAN SERANGGAPintu luar mempunyai skrin, tertutup, dandilengkapi dengan peranti tutup sendiriTerdapat jadual tetap kawalan serangga olehbadan pencegah serangga yang bertauliahTiada tanda-tanda wujudnya serangga perosakSekiranya terdapat kewujudan serangga, perludimaklumkan kepada Executive housekeeperuntuk membuat tindakan pembersihanNO. KOD HT-013-22011/C01/ P 1 / 3 m/s 26 drp LAMPIRAN 2KERTAS LAPORAN AKTIVITI AMALAN KESELAMATAN, KESIHATAN DANKEBERSIHANTARIKH _____________________BAHAGIAN ________________________Item/ punca / kemalangan/ atau aduan __________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________Dimana/ bila/ berlakunya keadaan tersebut contohdi dalam burger, di antara burger,bercampur dalam sayuran?_____________________________________________________________________Bagaimana keadaan tersebut berlaku? contohdilihat atau termakan_____________________________________________________________________Komen staff_______________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________Informasi tambahanLokasi pengilangan____________________Kod ____________________Tarikh ____________________________Tindakan susulan SHO _________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________NO. KOD HT-013-22011/C01/ P 1 / 3 m/s 27 drp 28 Soalan; 1. Bagaimana untuk mengetahui tarikh luput alat pemadam api? ____________________________________________________________________________ ____________________________________________________________________________ ____________________________________________________________________________ ____________________________________________________________________________ 2. Apakah had kritikal?____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________ 3. Terangkan mengenai maksud 4. Senarai 5 tempat dalam pengeluaran makanan yang boleh menyumbang pencemaran 5. Terangkan mengenai kebersihan diri di dapur?____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________NO. KOD HT-013-22011/C01/ P 1 / 3 m/s 28 drp 28REFERENCES 1. Courtine & Larousse The Hamlyn Publishing Group 1988 Gastronomique Cookery Encyclopedia, ISBN 0-749-30316-6 2. Friberg B., John Wiley & Sons 2002, The Professional Pastry Chef Fundamental of Baking and Pastry 4th edition 3. Gail Sokol Thomson Delmar Lerning 2006. About Professional Baking. 2nd Edition 4. Geerts R., Vantage House 1989, Belgian Sweet and savouries 5. Gisslen W., John Wiley & Sons Inc 2009, Professional Baking. 5th Edition 6. John C., Hodder Education 2008, Practical Cookery. 11th Edition 7. Joseph Amendola, Nicole Rees, John Wiley & Sons 2002 The Baker’s Manual FifthEdition , ISBN 0-471-40525-6 8. Karangkraf, Bakeri. ISBN 978-967-5234-98-9 9. Labensky, Tenbergen, VanDamme, E & Martel P., Prentice Hall 2004, On baking A Textbook of Baking and Pastry Fundamentals 10. Lian M., Times Book International 1981, Guide to Hotel & Catering Services, ISBN 9-971- 65093-2 11. Oppeneder R. 1995. Simply Sweet and savoury. Robert Oppeneder 12. Peter P, John Wiley and Sons 2007. Sweet and savoury & Confections 13. Roux M.&A., Mcdonald & Co. Ltd, The Roux Brothers on Patisserie, ISBN 0-356-12379-0 14. Harold Corke, Wiley Blacwell 2006, Bakery Products, Science and Technology, ISBN 9-780-81380187-2
Food is one of the principal ingredients in the framework of the growth and life of the nation and has an important role in national development. Control of factors premises, equipment, people and food enabling poor health disorders or food poisoning. The research method is descriptive with samples of food processing power as many as seven 7 people. The data collection conducted interviews using a questionnaire and checklist. Data analysis was performed manually and presented into a frequency distribution table. The results were obtained personal hygiene qualified only by 43,0%, processing methods eligible is still low 29,0%. Sanitation equipment is generally eligible 86,0%, and sanitary processing sites still little qualified 29,0%. Additionally, hygienic way of packaging is good is qualified by 86%. The conclusion shows that there are many circumstances in patent bakery bread factory production is still less qualified. Suggested to the factory owner in order to provide training to employees to further hone their knowledge in order to create quality bread eligible. Keywords Hygiene, sanitation, and processing of bread Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free AcTion Journal, Volume 1, Nomor 2, November 2016 HYGIENE DAN SANITASI PENGOLAHAN ROTI PADA PABRIK ROTI PATEN BAKERY Hygiene and sanitation of bread processing at Roti Paten Bakery Fajriansyah11 Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Aceh Jln. Soekarno-Hatta, Lampeunerut. Aceh Besar. Telp 0651 46128. E-mail Received 30/6/2016 Accepted 4/10/2016 Published online 18/11/2016 ABSTRAK Makanan merupakan salah satu bahan pokok dalam rangka pertumbuhan dan kehidupan bangsa serta mempunyai peranan penting dalam pembangunan nasional. Pengendalian faktor tempat, peralatan, orang dan makanan memungkinkan rendahnya gangguan kesehatan atau keracunan makanan. Metode penelitian yaitu deskriptif dengan sampel tenaga pengolah makanan sebanyak 7 tujuh orang. Pengumpulan data dilakukan secara wawancara menggunakan kuisioner dan checklist. Analisis data dilakukan secara manual dan disajikan kedalam tabel distribusi frekuensi. Hasil penelitian diperoleh personal hygiene yang memenuhi syarat hanya sebesar 43%, cara pengolahan yang memenuhi syarat juga masih rendah 29%. Sanitasi peralatan umumnya memenuhi syarat 86%, dan sanitasi tempat pengolahan masih sedikit yang memenuhi syarat 29%. Selain itu cara pengemasan yang hygienis sudah baik yaitu memenuhi syarat sebesar 86%. Kesimpulan diperoleh bahwa masih banyaknya keadaan lingkungan produksi pabrik roti paten bakeri yang masih kurang memenuhi syarat. Disarankan kepada pemilik pabrik supaya mengadakan pelatihan kepada para karyawan agar lebih mengasah ilmu pengetahuan mereka demi terciptanya kualitas roti yang memenuhi syarat. Kata Kunci Hygiene, sanitasi, dan pengolahan roti ABSTRACT Food is one of the principal ingredients in the framework of the growth and life of the nation and has an important role in national development. Control of factors premises, equipment, people and food enabling poor health disorders or food poisoning. The research method is descriptive with samples of food processing power as many as seven 7 people. The data collection conducted interviews using a questionnaire and checklist. Data analysis was performed manually and presented into a frequency distribution table. The results were obtained personal hygiene qualified only by 43,0%, processing methods eligible is still low Penulis untuk korespondensi 29,0%. Sanitation equipment is generally eligible 86,0%, and sanitary processing sites still little qualified 29,0%. Additionally hygienic way of packaging is good is qualified by 86%. The conclusion shows that there are many circumstances in patent bakery bread factory production is still less qualified. Suggested to the factory owner in order to provide training to employees to further hone their knowledge in order to create quality bread eligible Key words Hygiene, sanitation, and processing of bread Menurut UU Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan, masyarakat berperan serta baik secara perorangan maupun terorganisasi dalam segala bentuk dan tahapan pembangunan kesehatan dalam rangka membantu mempercepat pencapaian derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Pembangunan kesehatan perlu digerakkan oleh masyarakat dimana masyarakat mempunyai peluang dan peran yang penting dalam pembangunan kesehatan. Oleh karena itu pemberdayaan masyarakat menjadi sangat penting atas dasar untuk menumbuhkan kesadaran, kemauan, dan kemampuannya sebagai pelaku pembangunan Pengembangan keberhasilan program sanitasi makanan dan minuman diperlukan peraturan dalam memproses makanan dan pencegahan terjadinya “food borne disease”. Fasilitas penunjang dalam mencapai program sanitasi makanan dan minuman diperlukan beberapa fasilitas, diantaranya adalah penyediaan air bersih, sistem pembuangan P-ISSN 2527-3310 E-ISSN 2548-5741 Jurnal AcTion Aceh Nutrition Journal, November 2016; 12 116-120 Hygiene dan Sanitasi Pengolahan Roti... 117 AcTion Journal, Volume 1, Nomor 2, November 2016 sampah yang saniter, sistem pembuangan limbah cair yang saniter, serta sistem pengendalian insekta dan tikus. Hal yang cukup penting untuk menunjang program adalah peralatan dan fasilitas yang memadai, personalia yang terdidik, standar makanan dan peraturan mengenai makanan serta pemantauan sanksi Makanan merupakan salah satu bahan pokok dalam rangka pertumbuhan dan kehidupan bangsa serta mempunyai peranan penting dalam pembangunan nasional. Masyarakat perlu dilindungi keselamatan dan kesehatannya terhadap produksi dan peredaran makanan yang tidak memenuhi syarat. Perkembangan teknologi dewasa ini mengakibatkan perubahan dalam kebiasaan makan, yang mempunyai dampak dalam perkembangan teknik produksi dan distribusi makanan. Oleh karena itu cara produksi makanan secara efektif merupakan hal yang penting untuk mencegah gangguan kesehatan manusia dan dampak ekonomi sebagai akibat dari penyakit yang ditimbulkan oleh Roti merupakan salah satu makanan jajanan yang dijual tanpa kemasan khusus oleh para pedagang roti, yang dijual secara keliling dan dikonsumsi oleh masyarakat umum. Makanan dan minuman yang baik bila diproduksi dan diedarkan kepada masyarakat luas haruslah memenuhi persyaratan KepmenKes Di Kota Banda Aceh, home industry industri rumah tangga yang memproduksi roti sudah sangat banyak dan sangat mudah didapatkan. Roti merupakan makanan jajanan yang sangat rawan terhadap pencemaran mikroba dan sangat mudah Masalah kesehatan terutama penyakit pada saluran napas yaitu rinitis akibat kerja RAK timbul jika pekerja terpajan tepung gandum yang melebihi nilai ambang batas NAB serta terjadi pajanan yang terus menerus selama beberapa Para pekerja pabrik roti berisiko terhadap dampak yang ditimbulkan oleh debu tepung Oleh karena itu alat pelindung diri seharusnya lengkap pada pekerja. Pabrik pengolahan roti di Lamdingin, terlihat masih banyak terdapat penjamah yang tidak menggunakan Alat Pelindung Diri APD secara lengkap seperti celemek, sarung tangan, topi penutup kepala, pakaian khusus pekerja, dan personal hygiene pekerja yang masih kurang perhatian seperti kuku yang masih panjang, kebersihan diri yang kurang diperhatikan, sarana produksi yang masih kurang memenuhi syarat serta masih jauh dari kategori hygiene dan sanitasi. Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif untuk mengetahui Hygiene dan Sanitasi Pengolahan Roti Pada Pabrik Roti Paten Bakery di Lamdingin Kecamatan Kuta Alam Kota Banda Aceh. Sampel pada penelitian adalah semua pekerja yang bekerja di unit pengolahan roti pada pabrik roti paten bakery di Lamdingin Kecamatan Kuta Alam Kota Banda Aceh sebanyak 7 orang. Instrumen Penelitian ini yaitu menggunakan check list dan kuisioner untuk mengetahui keadaan personal hygiene penjamah roti, cara pengolahan roti, peralatan pengolahan roti, tempat pengolahan roti, dan packing/pengemasan roti yang hygienis. Data primer yaitu data yang diperoleh melalui wawancara menggunakan kuisioner dan check list dengan melakukan observasi langsung ke pabrik pengolahan roti dengan cara Tanya jawab dalam suatu daftar pertanyaan yang berupa formulir untuk mendapatkan tanggapan, jawaban, informasi, dan sebagainya. Pengolahan data melalui tahap editing, koding dan tabulasi yang selanjutnya dianalisis secara deskriptif untuk memberikan gambaran Hygiene dan Sanitasi Pengolahan Roti. Berdasarkan hasil penelitian Gambar 1, tergambarkan bahwa personal hygine dan cara pengolahan terhadap roti pada pabrik Roti Paten Bakery masih banyak yang belum AcTion Journal, Volume 1, Nomor 2, November 2016 memenuhi persyarata sesuai standar kesehatan. Terlihat pada Gambar 1, bahwa sebesar 57,0% pengolaha roti dari segi personal hygiene tidak memenuhi syarat. Begitu juga cara pengolahan roti di pabrik Roti Paten Bakery, terdapat sebesar 71,0% tidak memenuhi syarat. Gambar 1. Personal hygiene dan cara pengolahan roti di Pabrik Roti Paten Bakery Hygiene adalah upaya kesehatan dengan cara memelihara dan melindungi kebersihan subyeknya seperti mencuci tangan dengan air bersih dan sabun untuk melindungi kebersihan tangan, mencuci piring untuk melindungi kebersihan piring, membuang bagian makanan yang rusak untuk melindungi keutuhan makanan secara Selanjutnya pengolahan makanan adalah proses pengubahan bentuk dari bahan mentah menjadi makanan siap santap. Pengolahan makanan yang baik adalah yang mengikuti kaidah dari prinsip-prinsip hygiene dan sanitasi. Semua kegiatan pengolahan makanan harus dilakukan dengan cara terlindung dari kontak langsung dengan tubuh. Perlindungan kontak langsung dengan makanan dilakukan dengan jalan menggunakan sarung tangan plastik, penjepit Hasil penelitian yang dilakukan menggunakan checklist dan kuisioner menunjukkan hasil yang kurang baik karena masih terdapat peralatan yang digunakan saat mengolah dalam keadaan kurang bersih dan dengan kondisi alat yang sudah lumayan tua serta korosif, begitu pula masih banyak yang menggunakan tangan pribadi tanpa dilapisi dengan sarung tangan khusus saat mengolah roti. Selain itu juga diperoleh masih kurangnya penjamah makanan yang memenuhi syarat sesuai dengan ketentuan Menteri Kesehatan. Penjamah makanan masih kurang disiplin dan peduli terhadap kebersihan diri mereka, seperti tidak menggunakan penutup kepala, sarung tangan, dan kuku yang panjang disaat mengolah roti serta juga tidak memperdulikan pentingnya celemek saat pengolahan roti dilakukan. Maka dari itu penilaian peneliti terhadap kondisi personal hygiene masih sangat kurang dan tidak memenuhi Sedangkan hasil penelitian terkait sanitasi peralatan dan tempat pengolahan roti di pabrik Roti Paten Bakery dapat dilihat pada gambar 2 berikut ini. Gambar 2. Sanitasi peralatan dan tempat dalam pengolahan roti di Pabrik Roti Paten Bakery Berdasarkan hasil penelitian diatas tergambarkan bahwa aspek sanitasi peralatan pengoalahan roti di pabrik Roti Paten Bakery sangat memenuhi syarat 86,0% untuk melakukan pengolahan serta memproduksi roti. Sebaliknya, jika dilihat berdasarkan kondisi sanitasi tempat pengolahan lebih banyak yang tidak memenuhi persyaratan 71,0% tempatpengolahan roti. Kondisi sanitasi peralatan pengolahan roti menunjukkan bahwa hal tersebut sudah baik, dimana peralatan pengolahan makanan yang selalu dalam keadaan bersih dan peralatan pengolahan bahan makanan yang dipergunakan dalam mengolah makanan bermutu baik. Adapun demikian masih terdapat 14% peralatan Hygiene dan Sanitasi Pengolahan Roti... 119 AcTion Journal, Volume 1, Nomor 2, November 2016 yang kurang memenuhi syarat dikarenakan kurangnya kepedulian pekerja terhadap peralatan yang telah digunakan seperti tidak langsung di cuci setelah digunakan dan tidak adanya tempat penyimpanan khusus peralatan. Sedangkan berdasarkan sanitasi tempat pengolahan makanan, dimana makanan diolah sehingga menjadi makanan yang terolah ataupun makanan jadi yang biasanya disebut dapur. Dapur merupakan tempat pengolahan makanan yang harus memenuhi syarat hygiene dan sanitasi, diantaranya konstruksi dan perlengkapan yang Hal tersebut akibat tempat pengolahan yang tidak begitu luas, sehingga masih terjadinya ketidaknyamanan para pekerja saat mengolah roti. Selain itu ventilasi yang tidak memenuhi syarat dan kurang memadai serta tidak dilengkapi dengan cerobong asap khusus diruang pengolahan menyebabkan suhu diruangan tinggi dan Hasil penelitian terkait pengemasan roti di pabrik Roti Paten Bakery dapat dilihat pada gambar 3. Aspek pengemasan roti secara umum memenuhi persyaratan 86,0% dan hanya sedikit yang tidak memenuhi syarat 14,0% dalam hal pengemasan roti. Gambar 3. Aspek pengemasan roti di Pabrik Roti Paten Bakery Kemasan suatu produk makanan dapat membantu mencegah atau mengurangi kerusakkan, melindungi bahan yang ada di dalamnya dari pencemaran serta gangguan fisik seperti gesekan, benturan atau getaran. Dari segi promosi kemasan dapat berfungsi sebagai perangsang atau daya tarik Pengemasan dilakukan dalam plastic. Oleh karena itu hampir dipastikan pernah menggunakan dan memiliki barang-barang yang mengandung Bisphenol-A. Salah satu barang yang memakai plastik dan mengandung Bisphenol A adalah industri makanan dan minuman sebagai tempat penyimpan makanan, plastik penutup makanan, botol air mineral, dan botol bayi walaupun sekarang sudah ada botol bayi dan penyimpan makanan yang tidak mengandung Bisphenol A sehingga aman untuk dipakai makan. Satu tes membuktikan 95% orang pernah memakai barang mengandung Pada proses pengemasan dilakukan dengan cukup baik karena roti yang telah siap tidak langsung menggunakan tangan saat dikemas melainkan menggunakan peralatan khusus. Peralatan tersebut juga terbuat dari stainless dan tidak berkarat serta dalam keadaan bersih. Plastic packing juga telah memenuhi syarat seperti telah tersedianya tanggal kadaluarsa dan tanggal produksi serta izin dari Pengolahan roti di Pabrik Roti Paten Bakery terdapat lima aspek yang belum memenuhi syarat kesehatan seperti keadaan personal hygiene 57,0%, sanitasi tempat pengolahan dan cara pengolahannya masing-masing sebesar 71,0%. Sedangkan pengolahan roti yang memenuhi syarat standar kesehatan yaitu aspek sanitasi peralatan pengolahan 86,0% dan sistem pengemasan yang sudah hygienis 86,0%. Saran penelitian, adanya renovasi bangunan pabrik roti yang tidak sesuai dengan standar kesehatan selain itu juga perubahan tersebut menunjang cara pengolahan yang lebih baik. Kepada tenaga pengolah tetap memperhatikan kondisi personal hygienitas masing-masing, hal ini akan berdampak terhadap produksi roti. 1. Depkes RI. Undang-undang RI No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan Kerja. Jakarta Penerbit Erlangga; 2009. AcTion Journal, Volume 1, Nomor 2, November 2016 2. Mukono HJ. Prinsip Dasar Kesehatan Lingkungan. Jakarta Airlangga University Press; 2006. 3. Depkes RI. Kumpulan Modul Kursus Hygiene Sanitasi Makanan dan Minuman. Jakarta; 2004. 4. Depkes RI. Keputusan Menteri Kesehatan RI No 942/Menkes/SK/VII/2003 Tentang Persyaratan Hygiene Sanitasi Makanan Jajanan. Jakarta; 2003. 5. Mudjajanto, Setyo. Membuat Aneka Roti, Jakarta Penebar Swadaya Cetakan Pertama; 2009. 6. Karkoulias K, Patouchas D, Alahiotis S, Tsiamila M, Vrodakis K, Spitopoulos K. Spesific sensitization in wheat flour and contributing factors in traditional bakers. Eur Rev Med Pharmacol Sci. 2007;11141-8. 7. Wallusiak J. Occupational upper airway disease. Curr Opin Allergy Clin Immunol. 2006;6167-72. 8. Depkes RI. Prinsip Sanitasi Makanan. Jakarta Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan; 1989. 9. Arisman. Keracunan Makanan. Jakarta Penerbit EGC; 2009. 10. Anwar dkk. Sanitasi Makanan dan Minuman Pada Institusi Pendidikan Tenaga Sanitasi. Jakarta; 1990. 11. Azrul A. Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan, Jakarta Mutiara Sumber Widya; 1990. 12. Agustina, Febria; Pambayun, Rindit; Febry, Fatmalina. Higiene dan sanitasi pada pedagang makanan jajanan tradisional di lingkungan sekolah dasar di Kelurahan Demang Lebar Daun Palembang Tahun 2009. Jurnal Publikasi Ilmiah Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya; 2009. 13. Rachmawan, Obin. Pengeringan, Pendinginan, dan Pengemasan Komoditas Pertanian. Buletin Agroindustri Edisi. 2001; 5 12-23. 14. Sihite, Ricard. Sanitation and Hygiene. Surabaya Penerbit Sic; 2000. ... Dari kedua faktor tersebut, faktor penjamah makanan dipandang lebih penting karena ia sebagai manusia, bersifat aktif yang mampu merubah diri dan lingkungan kearah yang lebih baik atau sebaliknya. 3,4 Dengan melihat potensi makanan jajanan yang demikian besar dan tingkat kerawanan yang cukup tinggi perlu diupayakan pengawasan kualitas pengelolaan makanan jajanan dengan memperhatikan kaidah-kaidah kebersihan/hygiene dan sanitasi serta persyartan kesehatan. Sekitar 80% penyakit yang tertular melalui makanan disebabkan oleh bakteri pathogen. ...... Dari penelitian ini bisa dilihat bahwa sebagian responden masih bersikap tidak bertanggungjawab terhadap hygiene sanitasi dalam berdagang sehingga dibutuhkan serangkaian pelatihan atau pemasangan media penyuluhan agar sikap higiene sanitasi yang baik dapat dibiasakan. 2,4 c. Hubungan tindakan dengan hygiene sanitasi makanan Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa dari hasil uji statistik Chi-Square didapatkan nilai p < 0,05 yaitu sebesar 0,042 dan ini dapat diartikan bahwa ada hubungan antara tindakan dengan hygiene sanitasi pedagang makanan jajanan di pinggir jalan di Sekolah Dasar 20 dan 24 Banda Aceh. ...Rahmayani RahmayaniTraders do not wash hands at the time and before touched food and there are peddle food in the open side of the road and touch the food without using tools. This indicates that the risk of food sold can be contaminated with germs that cause foodborne illness. The aim of research to measure the correlation between knowledge, attitude and practice with the hygiene and sanitation of street food. This research is quantitative research with a cross-sectional design. The population of this research is all traders in the roadside in Elementary School 20 and 24 Banda Aceh which amount to 54 people and also become a sample of research. From the result of research known there is no relation between knowledge with hygiene sanitation of street food trader in elementary school with p-value 0,146. there is a correlation between attitude with hygiene sanitation of street food merchants in elementary school with 0,041. there is a correlation between the action with hygiene sanitation of street food vendors in elementary school with p-value 0,042. It is expected that the socialization of the Health Office on the importance of food sanitation hygiene to the traders. Pedagang tidak mencuci tangan saat dan sebelum menjamah makanan ada yang menjajakan makanan dalam keadaan terbuka dipinggir jalan serta menjamah makanan tanpa menggunakan alat. Hal ini mengindikasikan bahwa adanya risiko makanan yang dijajakan dapat tercemar kuman penyakit yang mengakibatkan penyakit bawaan makanan. Tujuan penelitian untuk mengukur hubungan pengetahuan, sikap dan tindakan dengan hygiene dan sanitasi makanan jajanan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh pedagang yang ada di pinggir jalan di Sekolah Dasar 20 dan 24 Banda Aceh yang berjumlah 54 orang dan sekaligus menjadi sampel penelitian. Hasil penelitian diketahui tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan hygiene sanitasi pedagang makanan jajanan di pinggir jalan di Sekolah Dasar dengan p value 0,146. ada hubungan antara sikap dengan hygiene sanitasi pedagang makanan jajanan di pinggir jalan di Sekolah Dasar dengan 0,041. ada hubungan antara tindakan dengan hygiene sanitasi pedagang makanan jajanan di pinggir jalan di Sekolah Dasar dengan p value 0,042. Diharapkan adanya sosialisasi dari Dinas Kesehatan tentang pentingnya higiene sanitasi makanan kepada para pedagang.... Berdasarkan ketiga hal tersebut, faktor "penjamah makanan/minuman" dianggap atau disinyalir berperan paling penting karena ia bersifat dominan. Maksudnya adalah bahwa manusia "bersifat aktif sehingga mampu mengubah diri dan lingkungan ke arah yang lebih baik maupun sebaliknya" Fajriansyah, 2016;Yasmin & Madanijah, 2010. ...Es tape ketan hitam is a traditional drink that is in great demand by the public and has the potential as a source of disease transmission is in the process of processing not using proper hygiene sanitation. The purpose of this research is to determine the content of Escherichia coli, Salmonella sp., and Shigella sp. in es tape ketan hitam. The research was conducted by planting Escherichia coli on EMBA and planting Salmonella sp., and Shigella sp. on SSA. The technique used is the spread method. The results of this study indicate that samples 1, 2, 5 and, 6 contain Escherichia coli exceeding the threshold. Samples 1, 5 and, 6 contained Salmonella sp., and Shigella sp. exceed the provisions. Microbiological requirements of drinks based on PerBPOM RI No. 13 of 2019 is the maximum total Escherichia coli, which is < 3 colonies/ml and 0 colonies/25ml negative for Salmonella sp., and Shigella sp. So it can be concluded that 4 out of 6 samples of es tape ketan hitam in Malang City do not meet the criteria for a drink that is fit for consumption based on PerBPOM RI No. 13 of 2019.... Berdasarkan data dari Kemenkes RI, presentasi Fajriansyah, 2016. ...Julia Ulfa MH. H. SubakirSugiarto SugiartoAbstrakBadan POM tahun 2017 di Indonesia telah mencatat 57 penderita keracunan makanan. Dilaporkan jumlah orang yang terpapar sebanyak 5293 orang, kasus KLB keracunan pangan yang dilaporkan sebanyak 2041 orang sakit dan 3 orang meninggal dunia. Puskesmas Putri Ayu Kota Jambi memiliki 14 46,7% industri pengrajin kue yang tidak memenuhi syarat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan hygiene sanitasi industri pengrajin kue di Wilayah Kerja Puskesmas Putri Ayu Kota Jambi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan wawancara kemudian dianalisis secara Univariat dan Bivariat. Instrumen yang digunakan kuesioner dan form inspeksi kesehatan lingkungan. Total populasi penelitian ini adalah seluruh pemilik industri kue di Wilayah Kerja Puskesmas Putri Ayu Kota Jambi sebanyak 30 industri kue. Penelitian ini dilakukan tanggal 14-23 Agustus. Dari 30 responden, sebanyak 60% memiliki pengetahuan buruk, 53,3% memiliki sikap negatif, 63,3% memiliki motivasi rendah dan 53,3% menyatakan peran petugas kurang baik. Hasil penelitian menunjukan terdapat hubungan antara pengetahuan p-value=0,030 sikap p-value =0,030 motivasi p-value=0,046 dan peran petugas p-value=0,003 dengan hygiene sanitasi industri pengrajin Kunci Hygiene sanitasi, Industri pengrajin kue... Pangan yang bermutu dan aman dikonsumsi bisa berasal dari dapur rumah tangga maupun dari industri pangan. Oleh karena itu, industri pangan adalah salah satu faktor penentu berkembangnya pangan yang memenuhi standar mutu dan keamanan yang telah ditetapkan oleh pemerintah Fajriansyah, 2016. Sekarang ini, terjadi perubahan yang sangat luar biasa dalam pengolahan makanan karena didukung oleh semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. ...Junaidi JunaidiSyahrizal SyahrizalBackground Ice cream is a processed milk product that is made by freezing and mixing raw materials together. The making of ice cream uses additives that are developer ingredients, stabilizers and additional coloring The aim of this study was to determine the replacement of Rhodamin B as a food additive in ice This type of research is an experimental nature using a completely randomized design CRD which is a study of 3 treatments and 3 repetitions. The object of the study was ice cream which was sold by 3 ice cream vendors, with each trader taking ice cream samples. The research method is to use thin layer chromatography test followed by the development of research namely organoleptic testing and variance The results of the study showed that there was an influence on the acceptability of ice cream given the coloring of dragon fruit. While the color p = in making ice cream from durian fruit did not show a difference in acceptability in the formulations of 5%, 10%, and 15%.Conclusion The most appropriate formulation for the acceptability of ice cream flavor is a 10% formulation with the addition of dragon fruit to the aroma, taste and texture. It is expected that consumers will be able to recognize food and beverages sold that contain Rhodamin B and for ice cream manufacturers it is better to use coloring from fruits in making ice cream so that... 17 Penyimpanan bahan makanan bertujuan mencegah pembusukan makanan sehingga dapat bertahan lama, kualitas tetap terjaga dan ketersediaannya berada di sepanjang waktu. 18 Edukasi tentang penyimpanan yaitu berupa penyimpanan bahan makanan segar dan hasil olahan makanan yang disimpan sesuai tempat penyimpanan seperti kulkas dan suhu ruang. Berdasarkan ketahanannya, makanan terbagi atas makanan tahan lama, semi tahan lama dan tidak tahan lama. ...Wiqayatun KhazanahFood is sourced from biodiversity and water as food and beverages or as additional ingredients in food processing. Unclean food processing will focus on human health which needs to pay attention to food safety in the processing needed in the household kitchen. Food safety education is a means to provide knowledge about housewives about food knowledge of foodborne illness. By providing education to mothers who can implement good food safety in the home kitchen. This study discusses education about household kitchen safety education. This research was conducted in Darul Imarah Aceh Besar Subdistrict in October 2017. This study used a descriptive analytic design. The number of samples was 40 people who were randomly selected by strata random sampling method and data collection was done using a pretest and posttest questionnaire. Data analysis using paired t-test. The results was showed were differences between hand washing education p= 0,000, food storage p= 0,000, cross contamination p= 0,036. Conclusion, there is a difference between before and after food safety education. Pangan bersumber dari hayati dan air sebagai makanan dan minuman atau bahan tambahan dalam mengolah makanan. Pengolahan makanan yang tidak bersih akan berpengaruh pada kesehatan manusia sehingga perlu memperhatikan keamanan pangan pada pengolahan terutama di dapur rumah tangga. Edukasi keamanan pangan merupakan suatu sarana untuk memberikan pengetahuan bagi ibu rumah tangga mengenai kerentanan makanan terhadap penyakit bawaan makanan. Dengan memberikan edukasi di harapkan ibu dapat menerapkan keamanan pangan yang baik di dapur rumah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh edukasi keamanan pangan di dapur rumah tangga. Penelitian ini di lakukan di Kecamatan Darul Imarah Aceh Besar pada bulan Oktober 2017. Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif analitik. Total sampel sebanyak 40 orang yang dipilih secara acak dengan metode strata random sampling dan pengumpulan data di lakukan menggunakan kuasioner pretest dan postest. Analisis data menggunakan paired t-test. Hasil menunjukkan perbedaan antara edukasi cuci tangan p=0,000, penyimpanan bahan makanan p=0,00, kontaminasi silang p=0,036. Kesimpulan, terdapat perbedaan antara sebelum dan sesudah edukasi keamanan pangan... Undang-undang kesehatan dengan tegas menentukan bahwa makanan dan minuman hanya dapat diedarkan setelah mendapat izin edar sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. 1 Makanan dan minuman yang tidak memenuhi ketentuan standar, persyaratan kesehatan, dan/atau membahanyakan kesehatan dilarang untuk diedarkan, ditarik dari peredaran, dicabut izin edar dan disita dimusnahkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. 9 Undang-Undang kesehatan menentukan bahwa pemerintah berwewenang dan bertanggung jawab mengatur dan mengawasi produksi, pegolahan pendistribusian makanan dan minuman yang boleh digunakan dalam produksi dan pengolahan makanan dan minuman. 2 Pemerintah dalam hal ini tidak saja diberi wewenang dan tanggung jawab dibidang pengaturan regulasi tetapi juga dibidang pengawasan control. Kewenangan dan tanggung jawab pemerintah tersebut dimaksudkan agar produksi, pengolahan dan pendistribusian makanan dan minuman kepada masyarakat sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan, aman bagi masyarakat dan memenuhi standar dan/ persyaratan kesehatan. ...Fajriansyah FajriansyahHygiene dan sanitasi tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain karena erat kaitannya. Misalnya hygiene sudah baik karena mau mencuci tangan, tetapi sanitasinya tidak mendukung karena tidak cukup tersedia air bersih, maka mencuci tangan tidak sempurna. Industri tahu merupakan industri kecil yang pada umumnya dikelola dalam bentuk industri rumah tangga, sehingga perkembangannya selalu dihadapkan dengan permasalahan yang menyangkut bahan baku yaitu kedelai, ketersediaan, dan kualitas faktor produksi, tingkat keuntungan, pemasaran serta permodalan. Jenis penelitian ini adalah observasional Yaitu observasi yang melibatkan peneliti atau observer secara langsung dalam kegiatan pengamatan di lapangan. Jadi, peneliti bertindak sebagai observer, artinya peneliti merupakan bagian dari kelompok yang ditelitinya. Hasil Hygiene dan sanitasi industri tahu di tinjau dari sarana penggunaan pemilihan bahan makanan usaha industri tahu, apabila telah memenuhi semua syarat. Hasil penelitian menunjukan, hygiene dan sanitasi industri tahu telah memenuhi semua syarat. Diharapkan pihak industri tahu meyediakan sarana prasarana yang mendukung untuk mendapat kualitas makanan yang Kunci Bahan makanan, hygiene dan sanitasi, industri tahu... Aman ditinjau dari bahan yang digunakan dan juga syarat-syarat dalam keamanan peralatan tidak boleh mengandung bahan-bahan beracun, bahan anti karat, dan dianjurkan tidak dipakai bahan sebagai kontak dengan makanan, peralatan makanan terbuat secara visual bersih, tidak terdapat bercakbercak dan sisa-sisa makanan, dan tempat penyimpanan makanan yang tertutup dan terjaga agar tidak terkontaminasi oleh bahanbahan yang berbahaya atau kuman patogen lainnya. 14,6 Tujuan sanitasi tempat peralatan makanan yaitu agar tidak terkontaminasi penyakit menular sehingga pembeli di warung nasi tersebut tidak terkena penyakit yang di sebabkan oleh makanan dan minuman. 9 15 Sampel peralatan makanan yang tercemar oleh bakteri menandakan bahwa ada air yang telah tercemar oleh tinja manusia. ...Syahrizal SyahrizalHygiene dan sanitasi makanan merupakan hal penting mengingat bahwa makanan yang disajikan kepada konsumen harus terjaga dan terjamin kualitasnya demi keamanan pangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hygiene sanitasi penjamah makanan terhadap kandungan pada peralatan makan di warung makan desa Batoh Kecamatan Lueng Bata Banda Aceh. Jenis penelitian bersifat deskriftif yaitu untuk mengetahui hygiene sanitasi penjamah makanan terhadap kandungan pada peralatan makan di 4 warung makan desa Batoh Kecamatan Lueng Bata Banda Aceh. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah 4 penjamah makanan dari 4 warung makan di desa Batoh Kecamatan Lueng Bata Banda Aceh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa personal hygiene penjamah warung makan Batoh termasuk kategori baik, terlihat dari hasil wawancara 100% dan pengamatan 75%. Sanitasi tempat pengolahan makanan 75% memenuhi syarat, dan sanitasi peralatan makanan 50% memenuhi syarat, hasil pemeriksaan bakteri Escherichia coli didapatkan positif pada dua warung makan. Personal hygiene dan sanitasi tempat pengolahan makanan sudah memenuhi syarat, sedangkan sanitasi peralatan makan belum memenuhi syarat, dan adanya kandungan bakteri pada dua warung kunci Escherichia coli, penjamah makanan, peralatan makanMuhammad Wildan KhaerudinErnawatiFitri HartatiHanditia KastianaPermasalahan yang masih menjadi perhatian daIam hal pengamanan makanan dan minuman di Indonesia ialah kurangnya kepeduIian pengelola tempat makan dan masyarakat terkait hygiene sanitasi dan keamanan pangan. Tujuan dari peneIitian ini adaIah untuk mengetahui Hubungan Antara Pengetahuan dan Sikap Tenaga Penjamah dengan PeriIaku Hygiene Sanitasi di Rumah Makan. Adapun jenis peneIitian yang digunakan adaIah bersifat kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua rumah makan yang ada di wilayah kerja puskesmas Jalaksana sebanyak 6 rumah makan. Pengumpulan data yang dilakukan dengan observasi dan lembar kuisioner. Hasil penelitian uji chi square diketahui bahwa terdapat tenaga penjamah yang memiliki pengetahuan yang tinggi sebanyak 91,2%, sikap yang baik sebanyak 94,1%, dan perilaku yang baik sebanyak 97,1%. Terdapat 4 rumah makan yang memenuhi uji laik hygiene sanitasi rumah makan golongan A3. HasiI uji statistik penelitian ini adalah tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan tindakan hygiene sanitasi tenaga penjamah di rumah makan dengan p-vaIue = 0,915. Namun terdapat hubungan antara sikap dengan tindakan hygiene sanitasi tenaga penjamah di rumah makan dengan p vaIue = 0,032. Meskipun demikian, perlu ditingkatkan lagi pembinaan melalui pelatihan dan penyuluhan tentang hygiene sanitasi makanan dan tetap menjalankan pemeriksaan kesehatan secara SulemiMenurut Peraturan Mentri Kesehatan No 942 2010 tentang persyaratan kualitas air minum, air minum adalah yang melalui proses pengolahan atau tanpa pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum. Air yang digunakan harus mempunyai kualitas tinggi. Jernih, tidak berbau, tidak berwarna, bebas dari organisme, yang hidup dalam air yang dapat membahayakan kesehatan manusia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan konsep HACCP yang dapat diterapkan dan mengetahui ada tidaknya kandungan bakteri E. Coli pada minuman es tebu di jalan datuk setia maharaja pekanbaru. Metode dalam penelitian ini adalah kualitatif analitik. Subjek dari penelitian yaitu penjual minuman es tebu dengan sampel penelitian sebanyak 5 orang. Instrument penelitian ini adalah penelitian sendiri yang dibantu dengan pedoman wawancara mendalam, pedoman observasi, dokumen yang terkait dengan penelitian perekam suara, kamera dan analisis laboratorium. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa titik kritis tidak dalam kendali. Dan didapatkan bahwa kandungan bakteri Escherichia coli pada sampel 1-5 dari total tertinggi sebanyak 240 MPN/100 ml. Diharapkan kepada Badan Penanggulangan Obat dan Makanan Provinsi Riau dan Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru lebih memantau dan meneliti lagi untuk meningkatkan upaya dibidang kesehatan terutama pada pembuatan minuman es tebu terhadap keberadaan bakteri Semat Desa Tenjo merupakan Usaha Kecil Menengah UKM yang telah memiliki PIRT dengan nomor 2153201010561-22. Meski demikian UKM ini masih memerlukan prosedur-prosedur untuk memenuhi persyaratan-persyaratan kualitas pangan yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis masalah keterbatasan UKM dalam memenuhi persyaratan-persyaratan kualitas pangan yang baik. Dalam penelitian ini permasalahan dianalisis dengan metode observasi, FGD, dan wawancara secara mendalam. Acuan GMP yang dirujuk merupakan standar yang dipakai oleh Food Safety Center of Manitoba 2018. Penerapan Good Manufacturing Practice GMP di UKM Keripik Tenjo telah memenuhi syarat-syarat CPPB-IRT pada level 4 PIRT. Namun diperlukan kontrol yang lebih baik pada peralatan, peningkatan nilai praktek personal, penerapan prosedur penjagaan kebersihan bahan, kontrol lingkungan, pengontrolan penggorengan, pengemasan, dan inflammation of the upper airways is common and can arbitrarily be divided into rhinitis and rhinosinusitis. Infection and allergy represent two well-characterized and most frequently diagnosed etiologies of upper airway inflammation. Persistent upper airway inflammation caused by agents inhaled in the work environment represents a diagnostic challenge in clinical practice, and its pathophysiology has been little studied. Occupational rhinitis is a recognized medical condition with diagnostic and therapeutic guidelines. In contrast, only limited evidence is available about the relationship between work exposures and rhinosinusitis. This review aims at providing a comprehensive overview of the available literature on occupational upper airway disease with a focus on pathophysiological mechanisms and with an emphasis on the current unmet needs in work-related upper airway prick tests SPTs play an important role in the diagnosis of bakers asthma and epidemiological field studies on frequencies of sensitization to wheat or rye flour. In many epidemiological studies the investigators have tried to reveal the determinants of specific sensitization, and atopy appears to be a very strong determinant for sensitization to flour allergens. Age and gender have not reported to be determinants of sensitization. Only one study found that sensitization in wheat flour with skin prick test was significantly associated with cigarette smoking. Few data are available on sensitization to wheat flour in populations without occupational exposure to bakery allergens. The aim of this study was to investigate the sensitization of wheat flour and other baking allergens oat, barley, and rye flour in traditional bakers and in cleaners in a big hospital in the same area. In addition the correlation of atopy with specific sensitization and the correlation of specific sensitization with age, sex, working hours, working years, smoking status and pack/years with use of skin prick Dasar Kesehatan LingkunganH J MukonoMukono HJ. Prinsip Dasar Kesehatan Lingkungan. Jakarta Airlangga University Press; Modul Kursus Hygiene Sanitasi Makanan dan MinumanR I DepkesDepkes RI. Kumpulan Modul Kursus Hygiene Sanitasi Makanan dan Minuman. Jakarta; Penebar Swadaya Cetakan PertamaSetyo MudjajantoMembuat Aneka RotiMudjajanto, Setyo. Membuat Aneka Roti, Jakarta Penebar Swadaya Cetakan Pertama; Pusat Pendidikan Tenaga KesehatanR I DepkesPrinsip Sanitasi MakananDepkes RI. Prinsip Sanitasi Makanan. Jakarta Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan; Keracunan MakananArisman. Keracunan Makanan. Jakarta Penerbit EGC; Makanan dan Minuman Pada Institusi Pendidikan Tenaga SanitasiAnwar DkkAnwar dkk. Sanitasi Makanan dan Minuman Pada Institusi Pendidikan Tenaga Sanitasi. Jakarta; AzrulAzrul A. Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan, Jakarta Mutiara Sumber Widya; RachmawanPengeringanPendinginanDan Pengemasan Komoditas PertanianRachmawan, Obin. Pengeringan, Pendinginan, dan Pengemasan Komoditas Pertanian. Buletin Agroindustri Edisi. 2001; 5 12-23.
jelaskan persyaratan kebersihan peralatan roti